IkLaN

IkLaN

Copas International

IkLaN

IkLaN

Minggu, 01 November 2015

Menghemat Energi untuk Dunia yang Cerah di Masa Depan

Menghemat Energi untuk Dunia yang Cerah di Masa Depan

OLEH : MUHAMMAD SAID ALBANA
Kemajuan zaman serta kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi, memungkinkan kehidupan manusia menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat seperti mobil, motor, televisi, lampu, telepon, kulkas, laptop, komputer dan sebagainya, tentunya dapat meringankan beban kerja dan memudahkan dalam berbagi informasi. Namun disisi lain, penggunaan yang berlebihan serta pertambahan populasi penduduk yang pesat, dapat meningkatkan kebutuhan energi, sehingga diperlukan sebuah usaha untuk penghematan energi. Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi penduduk yang pesat.

Berdasarkan asal-muasalnya sumber daya energi bisa diklasifikasikan sebagai fosil dan non fosil. Minyak bumi, gas bumi, dan batubara disebut sebagai sumber energi fosil, karena menurut teori yang berlaku hingga saat ini, bahan-bahan tersebut berasal dari jasad-jasad organik (makhluk hidup) yang mengalami proses sedimentasi selama jutaan tahun. Sumber energi fosil ini memiliki jumlah yang terbatas, sehingga diperlukan penghematan dalam penggunaannya. Sedangkan energi non fosil adalah sumber energi yang pembentukannya bukan berasal dari jasad organik. Yang termasuk sumber energi non fosil diantaranya adalah sinar matahari, air, angin, dan panas bumi.

Berdasarkan yang kita ketahui ketersediaan energi di bumi tidak akan bertambah begitu saja bila kita hanya diam tanpa melakukan sebuah usaha. Ada beberapa energi yang tidak bisa diperbaharui, bukan berarti kita hanya diam dan menunggu kapan energi itu habis dan akhirnya punah. Meski kita tidak bisa memperbaharuinya, kita masih bisa memperkecil resiko punahnya energi itu dengan usaha-usaha seperti berikut ini :

Mengurangi Ketergantungan Terhadap Kendaraan Bermotor

Krisis energi adalah akibat dari pemakaian energi yang tanpa perencanaan dan membabi buta sehingga mengakibatkan kerusakan alam. Dengan sedikit membiasakan diri untuk mengurangi ketergantungan dengan kendaraan bermotor salah satunya. Hal ini memiliki andil cukup besar dalam proses penghematan energi, apabila dilakukan oleh seluruh warga Indonesia terlebih dunia.

Guru Besar Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM Prof. Ir. Samsul Kamal, M.Sc., Ph.D., mengatakan bahwa untuk mengubah perilaku pengendara transportasi, dinilainya sangat menentukan dalam mengurangi tingkat konsumsi energi. Soalnya dilihat dari data pola pemakaian energi nasional menunjukkan laju konsumsi energi di bidang transportasi sekitar 6,5% per tahun. Konsumsi energi untuk komponen transportasi darat mencakup 6,8% dari kebutuhan minyak bumi.

Gerakan Hemat Listrik

Seperti diketahui, energi listrik berasal dari pembangkit listrik. Di seluruh Indonesia, jumlah daya yang dibangkitkan PLN sekitar 70% bersumber dari energi tak terbarukan dan 30% nya dari energi yang terbarukan. Oleh karena itu, efisiensi penggunaan listrik merupakan kebutuhan yang tak bisa ditawar demi ketahanan energi nasional serta memberikan kesempatan kepada generasi mendatang untuk tetap dapat menikmati listrik. 

Ide dalam membentuk Gerakan Hemat Listrik Indonesia bertujuan untuk membentuk karakter masyarakat yang bijak dalam menggunakan energi listrik serta sadar akan krisis energi yang akan terjadi jika pemborosan energi listrik terus berlanjut. Kegiatan yang akan dilakukan dimulai dengan hal cukup sederhana yaitu membantu masyarakat secara langsung dari rumah ke rumah agar paham kapan harus menyalakan dan mematikan peralatan elektronik mereka sesuai kebutuhan, mengganti peralatan yang sudah kuno dan menghabiskan emisi listrik yang cukup besar dengan peralatan baru yang lebih efisien dan ekonomis. Kegiatan penghematan sederhana tersebut apabila dilakukan secara rutin dan masif oleh seluruh masyarakat Indonesia tentunya akan meminimalisir penggunaan energi untuk listrik. Pemerintah akan terbantu dengan turunnya volume penggunaan energi listrik yang selama ini sangat boros dan memaksa pemerintah untuk menaikkan pasokan energi untuk listrik.

Tentunya diperlukan usaha yang keras dan kesabaran untuk target penghematan energi dalam cakupan masyarakat hingga negara. Harus ada komitmen yang dibangun antara pemerintah, volunteer, dan masyarakat Indonesia. Karena sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa kecuali bangsa itu mengubah apa yang ada pada diri mereka (Joko Widodo). Serta barang siapa yang mengambil dunia dari batas kecukupannya, tanpa terasa ia telah merenggut ajal kematiannya (H.R. Al-Bazzar). Mari kita ubah nasib bangsa kita dengan turut terlibat dalam penghematan energi global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)

W M Transfer

W M Transfer

IkLaN