Indonesia, Surga Yang Menunggu Sentuhan Tangan-tangan Kreatif
OLEH : TITI ALFA KHAIRIA
Indonesia, negara dengan luas total 5.193.250 km2 adalah negara yang menempati urutan nomor 7 terluas di dunia setelah Rusia, Kanada, Amerika Serikat, China, Brazilia dan Australia. Di wilayah Asia, Indonesia menempati urutan terbesar kedua, sedang di wilayah Asia Tenggara, Indonesia ada di urutan pertama. Namun Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia. Sepertiga wilayah Indonesia terdiri dari daratan seluas 1.919.440 km2 dan dua pertiganya adalah lautan. Jika dihitung hanya dari luasan daratannya saja, maka Indonesia berada di urutan 15 terluas di dunia.
Indonesia dikenal sebagai The Archipelagos atau Nusantara yang artinya pulau-pulau. Jumlah pulau di Indonesia mencapai 17.508 pulau yang terpisah-pisah oleh lautan. Di atas pulau-pulau tersebutlah berdiam 1.128 atau lebih suku bangsa yang berbeda-beda, dengan populasi terbesar adalah suku Jawa yang tersebar di hampir semua pulau-pulau di Indonesia, bahkan sebagian ada yang tinggal di luar negeri seperti Brunei, Malaysia, Suriname, Belanda dan lainnya.
Setelah suku Jawa, berturut-turut suku Sunda, Melayu, Bugis dan Makassar, Batak, Madura, Ambon, Sasak, Dayak, Badui dan masih banyak lagi. Semua suku-suku ini memberi corak dan warna budaya yang berwarna-warni bagi bangsa Indonesia. Perbedaan suku ini pula membawa perbedaan bahasa, adat dan budaya. Maka patutlah kita berbangga akan keneka ragaman dan kekayaan budaya Nusantara.
Selain budaya dan bahasanya yang beragam, sesungguhnya Indonesia adalah surga yang tersembunyi. Banyak pulau-pulau indah yang bahkan belum tersentuh tangan-tangan manusia alias masih kosong tak berpenghuni. Terkonsentrasinya hampir 80% jumlah penduduk Indonesia di pulau Jawa menjadikan pembangunan di Indonesia berjalan tidak seimbang. Di satu sisi, pulau Jawa mengalami percepatan pembangunan yang lebih dari pulau-pulau lain, di sisi lain, dampak kepadatan penduduk juga menciptakan berbagai masalah.
Sementara di luar Jawa, Banyaknya pulau-pulau yang tak berpenghuni sesungguhnya bagaikan surga-surga yang terlantar, karena tak diketahui keberadaannya dan kurangnya fasilitas pendukung untuk pariwisata.
Selama ini wisatawan mancanegara hanya mengenal Bali sebagai pusat wisata di Indonesia, karena selain indah, fasilitas penunjang pariwisata di Bali sudah lengkap seperti bandara Internasional, jalan-jalan yang menghubungkan satu kota dengan kota lain, hotel, homestay, restaurant dan aneka pernak-pernik penunjang pariwisata lainnya.
Sementara di pulau-pulau lain selain belum banyak diketahui keberadaannya, pulau-pulau tersebut juga belum memiliki fasilitas yang memadai seperti bandara, hotel/penginapan. Toko-toko perlengkapan, restaurant dan hal-hal lain yang dibutuhkan untuk kenyamanan wisatawan.
Akan tetapi keindahan pulau-pulau terpencil itu banyak yang menakjubkan. Seperti keindahan terumbu karangnya, jenis ombaknya yang biasanya di sukai para surfer, kebersihan dan keindahan pasir pantainya, dan lain sebagainya.
Seperti kepulauan Karimun Jawa di Jawa Tengah, pulau Derawan di Kalimantan, Pulau Pisang di Lampung, kepulauan Raja Ampat di Papua , pulau-pulau di seputaran Ambon dan masih banyak lagi yang lainnya.Ibaratnya pulau-pulau di Indonesia adalah sekumpulan perawan-perawan yang hampir putus asa menunggu pinangan :D
Bagi saya, pulau-pulau tersebut adalah potensi luar biasa bagi sektor pariwisata di Indonesia, namun sekaligus saya cemas, jika pemerintah tidak mampu mengkonsep dengan baik, dan menanganinya dengan baik pula, saya khawatir puau-pulau tersebut hanya akan jatuh ke tangan investor asing, yang lagi-lagi hanya akan memikirkan kepentingan pribadi, yang ujung-ujungnya menjerat pemerintah dengan pasal-pasal yang merugikan, lalu selanjutnya mengeruk keuntungan pariwisata sebanyak-banyaknya tanpa peduli pada sosial-kultural masyarakat yang lugu dan membawa kebebasan a-la barat mereka ke surga-surga tersembunyi itu. Bisa jadi masyarakat hanya akan jadi penonton, tetap miskin atau lebih sial terimbas penyakit kebebasan tanpa punya kekuatan mental untuk menyaring.
Alangkah bijaknya bila pemerintah memberi prioritas kepada para pelaku usaha pribumi Indonesia , meskipun berdana kecil asalkan punya konsep yang kreatif dan solutif untuk mengangkat sektor pariwisata di pulau-pulau terpencil. Untuk pendanaan bisa bekerja sama dengan perusahaan swasta nasional yang memang punya kepentingan di sektor pariwisata seperti PT.Garuda Indonesia, Citylink dan lainnya. Berilah kesempatan para pengusaha muda kreatif yang berwawasan lingkungan dan berkomitmen moral untuk mengembangkan bisnis-bisnis pariwisata di tempat-tempat baru. Pemerintah bertugas untuk mensupport dan mengawasi.
Bila banyak ide-ide segar mengenai bagaimana wisatawan bisa sampai di sana, apa saja fasilitas yang bisa disediakan untuk mereka dengan budget minimal, pengalaman apa saja yang bisa mereka dapatkan selama berada di sana dan sebagainya, maka bukan tidak mungkin sektor pariwisata akan menjadi sumber devisa dominan di Indonesia, karena melimpahnya jumlah pulau-pulau yang bisa dieksplorasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)