Wayang Bambu
Budayawan Bogor tampilkan pertunjukan Wayang Bambu
Pewarta: Laily Rahmawati
Ilustrasi--Dalang Drajat Iskandar saat menunjukan pembuatan wayang bambu hasil karyanya di Kampung Cijahe, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (25/7/2016). Wayang bambu ditampilkan diberbagai acara seperti khitanan, resepsi nikah dan acara budaya. Untuk menghasilkan 1 tokoh karakter wayang memakan waktu 3-7 hari, dan dijadikan cindremata khas Bogor dengan harga beraneka ragam mulai dari Rp.50 ribu- Rp.3 juta tergantung pada besar dan kerumitan wayang . (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Bogor (ANTARA News) - Budayawan dan seniman Bogor menggelar pertunjukan seni budaya Wayang Bambu 2017 pertama kalinya bertempat di Taman Ekspresi Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.
Wayang Bambu khas Bogor dimainkan oleh dalang Ki Drajat Iskandar itu mengangkat tema "Dengan Budaya Kita Berdaya" terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
"Kisah wayang bambu yang ditampilkan hari ini berjudul Satria Bakatul Penumpas Kejahatan," kata Ki Drajat.
Ia menjelaskan, kisah Satria Bakatul Penumpas Kejahatan sengaja ditampilkan karena mengadopsi situasi dan kondisi yang tengah terjadi di masyarakat saat ini yaitu perang politik serta isu kebhinnekaan yang semakin sering jadi polemik, dan keutuhan NKRI.
"Kisah ini penting sekarang ini. Zaman ini kita harus melaksanakan itu dengan saling asah, asih, asuh pada sesama. Jangan mudah diadu domba, satu NKRI dengan budaya kita bersatu," katanya lagi.
Pertunjukan wayang bambu menjadi penampilan tunggal Ki Dalang Drajat.
Selain wayang bambu, pergelaran seni dan budaya ini juga diisi berbagai acara, yakni musik religius sunda, rampak gendang, tari merak, dan penampilan Ki Gola Gzhoulla Barghawazd.
Acara tersebut disaksikan sekitar 1.000 penonton, dan dihadiri pula oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Shahlan Rasyidi.
Ketua Pelaksana Pergelaran Seni dan Budaya Wayang Bambu itu, Gatut Sutanta menyebutkan, kegiatan tersebut diisi oleh sejumlah padepokan dan sanggar seni di wilayah Bogor.
Ia menjelaskan, Wayang Bambu merupakan kesenian wayang khas Bogor yang terbuat dari bambu. Kisah cerita yang dibawakan berbeda dengan wayang lainnya yang mengisahkan tentang Ramayana dan Mahabharata.
"Di Bogor wayang bambu tentang cerita rakyat di tataran Pasundan, baik itu kisah Prabu Siliwangi maupun kesultanan setelah kerajaan Islam masuk ke daerah Jawa Barat," kata Gatut lagi.
Sanggar seni wayang bambu dibentuk oleh Ki Drajat Iskandar tahun 2000 lalu sebagai wadah perkumpulan para seniman untuk bersama-sama memfokuskan diri melestarikan kesenian wayang bambu.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Next
Budayawan Bogor tampilkan pertunjukan Wayang Bambu
Pewarta: Laily Rahmawati
Ilustrasi--Dalang Drajat Iskandar saat menunjukan pembuatan wayang bambu hasil karyanya di Kampung Cijahe, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (25/7/2016). Wayang bambu ditampilkan diberbagai acara seperti khitanan, resepsi nikah dan acara budaya. Untuk menghasilkan 1 tokoh karakter wayang memakan waktu 3-7 hari, dan dijadikan cindremata khas Bogor dengan harga beraneka ragam mulai dari Rp.50 ribu- Rp.3 juta tergantung pada besar dan kerumitan wayang . (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Bogor (ANTARA News) - Budayawan dan seniman Bogor menggelar pertunjukan seni budaya Wayang Bambu 2017 pertama kalinya bertempat di Taman Ekspresi Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.
Wayang Bambu khas Bogor dimainkan oleh dalang Ki Drajat Iskandar itu mengangkat tema "Dengan Budaya Kita Berdaya" terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
"Kisah wayang bambu yang ditampilkan hari ini berjudul Satria Bakatul Penumpas Kejahatan," kata Ki Drajat.
Ia menjelaskan, kisah Satria Bakatul Penumpas Kejahatan sengaja ditampilkan karena mengadopsi situasi dan kondisi yang tengah terjadi di masyarakat saat ini yaitu perang politik serta isu kebhinnekaan yang semakin sering jadi polemik, dan keutuhan NKRI.
"Kisah ini penting sekarang ini. Zaman ini kita harus melaksanakan itu dengan saling asah, asih, asuh pada sesama. Jangan mudah diadu domba, satu NKRI dengan budaya kita bersatu," katanya lagi.
Pertunjukan wayang bambu menjadi penampilan tunggal Ki Dalang Drajat.
Selain wayang bambu, pergelaran seni dan budaya ini juga diisi berbagai acara, yakni musik religius sunda, rampak gendang, tari merak, dan penampilan Ki Gola Gzhoulla Barghawazd.
Acara tersebut disaksikan sekitar 1.000 penonton, dan dihadiri pula oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Shahlan Rasyidi.
Ketua Pelaksana Pergelaran Seni dan Budaya Wayang Bambu itu, Gatut Sutanta menyebutkan, kegiatan tersebut diisi oleh sejumlah padepokan dan sanggar seni di wilayah Bogor.
Ia menjelaskan, Wayang Bambu merupakan kesenian wayang khas Bogor yang terbuat dari bambu. Kisah cerita yang dibawakan berbeda dengan wayang lainnya yang mengisahkan tentang Ramayana dan Mahabharata.
"Di Bogor wayang bambu tentang cerita rakyat di tataran Pasundan, baik itu kisah Prabu Siliwangi maupun kesultanan setelah kerajaan Islam masuk ke daerah Jawa Barat," kata Gatut lagi.
Sanggar seni wayang bambu dibentuk oleh Ki Drajat Iskandar tahun 2000 lalu sebagai wadah perkumpulan para seniman untuk bersama-sama memfokuskan diri melestarikan kesenian wayang bambu.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Next
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)