Pelajar SMA Bengkulu Temukan Obat Pencegah Kanker Payudara
Buah Kebuil (Caesalpinia Bonduc). tipdisease.com
TEMPO.CO, Bengkulu - Dua siswi asal Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Nur Bella Turcica Anibah dan Zahira Amalia, mengklaim menemukan obat penghambat sel kanker payudara.
Obat tersebut berbahan baku herbal dari buah kebiul atau Caesalpinia Bonduc L, sejenis tumbuhan endemik yang biasa ditemukan di Pulau Sumatera. "Berdasarkan penelitian yang kami lakukan ternyata ekstrak biji buah kebiul memiliki daya hambat pertumbuhan sel kanker payudara sebesar 7 persen," kata Bella saat dihubungi, Jumat, 21 Oktober 2016.
Bersama rekannya, Zahira Amalia, Bella juga melakukan uji fitokimia terhadap tumbuhan yang banyak ditemukan dalam hutan itu. "Pada uji fitokimia, ekstrak etanol dari biji Kebiul mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan triterpenoid," tambahnya.
Bella mengungkapkan untuk mengetahui berapa banyak dosis yang dibutuhkan pada pengobatan penderita kanker, untuk saat ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Keduanya berkeinginan menyelesaikan penelitian ini, dan berharap penemuannya dapat memberikan sumbangsih terhadap dunia kesehatan terutama untuk pengobatan penyakit kanker payudara.
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab tertinggi kematian di Indonesia bahkan di dunia. Sementara pengobatan terhadap penyakit ini sangat mahal.
Bella berharap, obat yang mereka temukan ini nantinya dapat sangat bermanfaat bagi masyarakat tidak mampu. "Kami akan buat obat ini seekonomis mungkin sehingga terjangkau bagi oenderita kanker payudara yang tidak mampu," harap Bella.
Sementara itu menurut Suhardi Galib, salah seorang warga Bengkulu yang telah merasakan manfaat buah Kebiul, mengatakan sejak dulu buah ini telah dipercaya masyarakat Bengkulu sebagai tanaman obat. Namun, kata dia, selama ini belum ada penelitian secara ilmiah untuk menguji manfaat pengobatan dari buah tersebut.
"Biasanya orang menggunakan buah Kebiul untuk pengobatan malaria, kencing manis, asam urat, batu ginjal dan sesuatu yang baru jika ternyata ekstrak biji buah ini dapat menghambat sel kanker payudara," kata dia.
Suhardi menjelaskan buah kebiul memiliki tekstur keras berukuran sebesar kelereng. Tanaman ini masuk anggota famili Fabaceae dan banyak tumbuh di hutan Pulau Sumatera.
Masyarakat Sumatera Barat mengenal buah ini dengan nama loyang atau kloyong. Sedangkan di Sumatera Utara dikenal dengan nama buah soid.
Hingga kini tanaman ini tumbuh secara liar di hutan dan belum dibudidayakan secara khusus. Padahal kerabat pohon secang Caesalpinia sappan itu memiliki banyak khasiat untuk pengobatan salah satunya mampu memperbaiki kondisi pasien gagal ginjal akut.
PHESI ESTER JULIKAWATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)