IkLaN

IkLaN

Copas International

IkLaN

IkLaN

Minggu, 11 September 2016

Banyuwangi Raih Penghargaan Dunia

Banyuwangi Raih Penghargaan Dunia
Penampilan Lalare Orchestra di Banyuwangi Festival. (Istimewa)

Banyuwangi - Kelompok kesenian Lalare Orchestra dari Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih penghargaan tingkat dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA) kategori heritage and culture. Penghargaan diserahkan di sela-sela acara PATA Travel Mart di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Banten, Jumat (9/9). Acara tersebut diikuti 1000 delegasi pariwisata dari 60 negara.

PATA sendiri adalah asosiasi pariwisata yang terdiri atas 970 organisasi/entitas kepariwisataan, 100 maskapai penerbangan, 150 institusi pendidikan/universitas/pusat kajian pariwisata, dan ribuan perusahaan pariwisata.

Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi mengatakan, Lalare Orchestra adalah kelompok musik yang berisi lebih dari 100 anak dari berbagai sanggar seni dan daerah di Banyuwangi. Mereka memainkan beragam alat musik khas, seperti gendang, rebana, dan angklung, yang diorkestrasikan dalam paduan yang menarik. Kelompok ini telah bermain dalam Banyuwangi Festival 2015, dan tahun ini bakal kembali tampil di ajang Festival Mainan Anak dan Lalare Osing Concert pada 24 September 2016.

"Lalare Orchestra adalah jawaban bagi regenerasi pelaku seni musik tradisi di Banyuwangi. Tentu penghargaan level dunia ini meneguhkan semangat kami bahwa yang berbau tradisi sebenarnya bisa bersaing di level global, tidak kalah dengan kemasan modern," ujar Samsudin.

Samsudin menambahkan, inisiatif untuk melestarikan sekaligus mengembangkan musik tradisi melalui sinergi banyak pihak tersebut menjadi pendorong iklim berkesenian di Banyuwangi. Sanggar-sanggar seni hidup. Di sejumlah ruang publik, secara terjadwal anak-anak berlatih bermacam kesenian, mulai dari seni musik hingga tari.

"Anak-anak diberi ruang dan apresiasi untuk tampil berkesenian. Tidak hanya sekadar jadi mata pelajaran di sekolah atau latihan saja, tapi unjuk kreativitas di depan ribuan orang saat event-event Banyuwangi Festival berlangsung," kata Samsudin.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi menyediakan wadah unjuk kreativitas bagi generasi muda melalui Banyuwangi Festival. Lalare Orchestra adalah bagian dari puluhan event tahunan yang digelar dalam Banyuwangi Festival.

"Penghargaan dari PATA ini merupakan penghargaan dunia kedua yang lahir dari Banyuwangi Festival. Sebelumnya, awal 2016 Banyuwangi mendapat penghargaan kebijakan publik bidang pariwisata terbaik sedunia yang diberikan Badan Pariwisata PBB (UNWTO) di Madrid," ujar Anas.

Banyuwangi Festival, lanjut Anas, memberi ruang luas bukan hanya untuk mengerek pariwisata melalui event tourism, namun juga menjadi sarana pelestarian seni tradisi dan budaya lokal. "Melalui Banyuwangi Festival pula terjadi regenerasi para pelaku seni, karena banyak anak muda yang terlibat di dalamnya," ujarnya.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda menambahkab, gairah berkesenian itu pula yang secara tidak langsung ikut mendorong pengembangan pariwisata di Banyuwangi.

"Ada segmen wisatawan yang memang penggemar seni-seni tradisi, mereka senang melihat banyak penampilan seni tradisi. Dengan banyaknya anak-anak yang berlatih, termasuk melalui Lalare Orchestra, tentu semakin mudah melakukan regenerasi. Ini keunggulan Banyuwangi karena warganya cinta seni tradisi. Saat daerah lain susah melakukan regenerasi, di Banyuwangi relatif berjalan cukup baik," ujarnya.



Feriawan Hidayat/FER

BeritaSatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)

W M Transfer

W M Transfer

IkLaN