IkLaN

IkLaN

Copas International

IkLaN

IkLaN

Selasa, 01 Desember 2015

SAATNYA BERUBAH

SAATNYA BERUBAH
OLEH : WIDIATMOKO
Beberapa tahun yang lalu, banyak anak-anak mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh-tokoh imajinasi seperti Power Rangers, kesenangan anak-anak menontonn Film Power Rangers tersebut tidak sekedar terbatas pada menonton Film saja, akan tetapi berusaha memainkan peran sehari-hari agar mirip dengan tokoh di film Power Rangers tersebut. hal seperti itu nampak sekali waktu jam istirahat di sekolah maupun ketika pulang kerumah bermain dengan teman sebayanya.

Anak-anak, disamping nonton filmnya namun juga membeli Videonya, juga banyak yang membeli robot Power Ranger berikut dengan asesorisnya. Mereka memainkan tokoh tersebut dengan penuh semangat, sedapat mungkin mirip dengan yang sedang diperankan.

Dalam tulisan ini, saya ingin mengajak semuanya bukan karena film Power Rangers tersebut, akan tetapi saya ingin mengajak, untuk mengamati adanya kalimat  “Saatnya Berubah” Kalau kita mendegar kalimat tersebut, barangkali sudah tidak begitu asing, apalagi bagi anak-anak yang sering nonton serial Power Rangers, kata “berubah” bukan hal yang asing. Ketika Power Rangers ingin berubah mereka selalu mengatakan “Berubah” saat itu telah mengubahnya dari manusia biasa menjadi manusia super yang memiliki kekuatan super yang tidak dimiliki oleh orang lain.

“Saatnya berubah” juga sering terdengar, ketika lagi ada peristiwa-peristiwa tertentu, seperti Pilihan Kepala Daerah, Pilihan Presiden, dll, betapa kalimat tersebut didengung-dengungkan oleh Kader-Kader, Pilkada maupun Pilpres. “Saatnya Berubah” begitulah kalimat tersebut banyak diucapkan.

Saat ini juga kata “berubah” bukan hal asing, selalu didengungkan kesemua penjuru tanah air, “berubah” berarti akan ada perbaikan-perbaikan dalam kehidupan masyarakat kita. Kalau dalam Film seri Power Rangers ‘berubah” memberikan arti menjadi manusia super dengan kekuatan super pula yang mampu memerangi kejahatan-kejahatan yang melanda dimuka bumi ini.

Kalau kita sendiri berkata “berubah”, apa yang sebaiknya dilaksanakan. Perubahan memiliki banyak implementasi, unsur-unsur yang bisa mendukung adanya perubahan adalah Pemimpin, yang dipimpin (bawahan), masyarakat sebagai target perubahan.

Perubahan tidak harus berubah secara fisik, akan tetapi perubahan pola pikir (mindset) adalah merupakan perubahan yang sangat penting dalam kehidupan kita semua, perubahan mindset dapat menjangkau berbagai kehidupan, baik itu menyangkut Pemimpin maupun yang dipimpin, termasuk didalamnya masyarakat.

Kalau dalam Kabinet ‘jokowi” memiliki arahan untuk dapat mencapai Revoluasi Mental, menurutnya dalam melaksanakan revolusi mental, menggunakan konsep Trisakti yang pernah dengan tiga pilarnya, ”Indonesia yang berdaulat secara politik”, ”Indonesia yang mandiri secara ekonomi”, dan ”Indonesia yang berkepribadian secara sosial-budaya”.

Untuk dapat mencapai tiga unsur dalam konsep revolusi mental tersebut, tentu ada banyak yang harus dikerjakan. Berubah adalah kata kunci yang harus segera ditelusuri arah dan tujuannya sehingga mampu memerangi pola-pola kehidupan lama dan mampu berubah ke pola kehidupan yang baru.

Perubahan-perubahan tersebut sebenarnya sudah banyak diusahakan, sejak dicanangkan reformasi di tahun 1998 Birokrasi Pemerintahan telah banyak mengadakan perubahan-perubahan, namun apakah perubahan-perubahan tersebut sudah sesuai dengan harapan masyarakat atau belum? bagaimana pelayanan terhadap masyarakat, apakah sudah banyak perubahan? bagaiaman pengalaman anda ketika harus mengurus surat-surat, dipermudah, atau masih terkesan berbelit-belit? Terlalu lama menunggu?

Pengalaman seorang teman mengatakan kalau mengurus surat-surat masih berbelit-belit, bahkan diantara mereka mengatakan ketika mau legalisasi KTP harus menunggu cukup lama, ditinggal dulu keesok harinya baru bisa diambil?

Mungkin itu merupakan salah satu potret birokrasi kita, sejauh masih menerapkan tingkat pelayanan demikian cukup sulit merubah pelayanan publik, karena bagaimanapun out put dari reformasi birokrasi diantaranya adalah mengenai masalah pelayanan publik, perubahan akan bisa dilakukan apabila kita mendapati seorang pemimpin yang reformis.

Azwar Abubakar (2013) memberikan pandangan bahwa seorang pemimpin hendaknya menjadi agen perubahan, empat hal penting yang perlu di cermati seorang pemimpin, yaitu Pertama, memiliki keyakinan bahwa ia mampu menjadi penggerak sekaligus pendorong pemecahan masalah yang dihadapi. Kedua senantiasa memberikan keteladanan bagi staf/bawahan. Ketiga, bekerja lebih keras daripada staf/bawahan. Dia bekerja sepenuh hati. Keempat, berorientasi pada perubahan senantiasa konsisten melakukan semua hal yang baik.

Apa yang disampaikan diatas memberikan pemahaman bahwa seorang pemimpin sedikit banyak mempengaruhi tingkat perubahan Birokrasi yang dipimpinannya, sebagai agen perubahan, seorang pemimpin mampu merencanakan strategi-strategi perubahan supaya dalam suatu birokrasi yang dipimpinnya mampu memberikan kecermatan-kecermatan apa yang sebaiknya dilakukan untuk dapat berubah, untuk mengubah bagaimana pelayanan publik yang baik.

Dalam hal ini Eko Prasojo (2013) mengatakan bahwa Seringkali keadaan buruk bukan disebabkan oleh orang-orang yang buruk, tetapi karena orang baik tidak melakukan sesuatu. Keadaan seperti ini perlu dicari akar permasalahan, apa yang salah, kenapa orang baik enggan melakukan sesuatu? Tentu saja kita perlu mencermati dari berbagai hal, salah satunya adalah, apakah munculnya ide baru telah membuat iri hati bagi orang lain? Apakah ketika ada orang ingin melakukan sesuatu ada hambatan dari orang lain? Yang justru dalam hal ini akan menghambat adanya perubahan.

Terkadang yang menjadi hambatan justru dari Pimpinan sendiri, kultur Paternalisme yang menganggap pemimpin sebagai tokoh, pemimpin yang dihormati, membawa dampak baik dan buruk, dampak baik apabila Pemimpin mampu memanfaatkan kepemimpinannya mempengaruhi bawahannya untuk mau berubah, karena ketokohan inilah pemimpin masih disegani oleh bawahan, dan berawal dari pemimpin, perubahan akan bisa dilakukan, berdampak buruk, apabila Pemimpin tetap mempertahankan kepemimpinannya dan tidak ingin berubah, tidak ada komitmen untuk mengadakan perubahan-perubahan.

Rheinald Kasali, Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia(2013) memberikan arahan bahwa perlu mengubah orientasi pelayanan. Kultur melayani yang selama ini berjalan dalam praktek birokrasi itu lebih banyak berorientasi pada melayani atasan. Kultur pelayanan yang sebelumnya berorientasi ke atas ini harus diubah menjadi melayani publik (customer/publik oriented service). Untuk mencapai hal ini Pembangunan kultur baru itu termasuk mengubah orientasi atasan: dari sebelumnya dilayani menjadi melayani; sebelumnya hanya didengar, menjadi mendengar.

Justru dalam hal ini bagaimana perlakuan pimpinan terhadap bawahan, apakah masih tetap mempertahanan struktur atas bawah, atau mengubahnya  sebagai pelayan masyarakat? Sanggupkah Pemimpin mengabdikan diri menjadi pelayan (melayani) bawahan atau juga melayani masyarakat?

Kedengarannya memang agak berbeda, “Pelayan” apakah mungkin seorang pemimpin mau menjadi Pelayan. Kata pelayan ini memang menjadi nyata apabila seorang pemimpin mau mengubah struktur atas bawah, dan mulai menerapkan diri untuk mau melayani pada masyarakat, demikian pula yang dipimpin, ia juga mau mengabdikan diri untuk menjadi pelayan-pelayan masyarakat.

Perubahan tentu akan dapat dilaksanakan baik antara Pemimpin maupun Bawahan, sama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat sebagai tujuan bersama agar mencapai kesejahteraan masyarakat. Itu barangkali yang menjadi impian kita bersama, masyarakat sekarang sangat mendambakan bentuk konkret dari tujuan pembangunan yaitu kesejahteraan masyarakat. Saatnya Berubah?

Begitulah perubahan adalah tujuan yang hendak kita capai bersama, maukah kita berubah, tidak sekedar berubah dalam hal fisik saja akan tetapi perubahan mindset (pola pikir) dari pola pikir lama menjadi polah pikir baru yang penuh dengan perubahan-perubahan untuk mewujudkan Indonesia yang berkesejahteraan sosial. Dukungan dari semua pihak sangat diharapkan. Saatnya berubah? BERUBAH!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)

W M Transfer

W M Transfer

IkLaN